Senin, 16 Juni 2014

CUBLAK - CUBLAK SUWENG


CUBLAK - CUBLAK SUWENG


Cara bermain:

    1. Gambreng dan yang kalah menjadi Pak Empo. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak Empo.
    2. Salah satu anak memegang biji/ kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublek Suweng. “Cublak cublek suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong”.
    3. Pada kalimat ”Sapa mau sing delekke” serahkan biji/ kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman.
    4. Di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan.
    5. Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji/ kerikil disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji/ kerikil gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.

    MEMAHAMI MAKNA LAGU CUBLAK - CUBLAK SUWENG


    Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter,
    mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere,
    sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong,
    Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.

    Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yg sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia.

    Cublak-cublak suweng,

    Cublak Suweng artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.


    Suwenge teng gelenter,

    Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

    Mambu ketundhung gudel,

    Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

    Pak empo lera-lere,

    Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.


    Sopo ngguyu ndhelikake,

    Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.


    Sir-sir pong dele kopong,

    Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.


    Pesan moral lagu dolanan “Cublak Suweng” adalah:
    “Untuk mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani, sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah bagi siapa saja ”.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...